Peluang Naturalisasi Malaysia: Bek Eks Arsenal, Josh Robinson, Akui Miliki Darah Serumpun

Peluang Naturalisasi Malaysia: Bek Eks Arsenal, Josh Robinson, Akui Miliki Darah Serumpun

KUALA LUMPUR – Gelombang pencarian pemain keturunan di Asia Tenggara kembali memanas. Kali ini, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dihadapkan pada potensi amunisi baru setelah Josh Robinson (20), bek jebolan akademi Arsenal, secara terbuka mengakui memiliki garis keturunan Malaysia. Pengakuan ini muncul di tengah proses perketatan naturalisasi oleh FAM pasca-skandal dokumen palsu.

Baca Juga : Penyesalan dan Optimisme Radja Nainggolan: Soroti Kesenjangan Jam Terbang Klub vs Timnas pada Tiga Pemain Muda Garuda

Robinson, yang lahir di London, Inggris, dan mengawali karier di salah satu akademi terbaik dunia, kini menjadi sorotan utama sebagai kandidat pemain naturalisasi.

Profil Josh Robinson dan Garis Keturunan

Josh Robinson menghabiskan masa remajanya dalam sistem pengembangan Arsenal, salah satu klub Liga Inggris papan atas. Meskipun saat ini berstatus free agent setelah kontrak profesionalnya berakhir, rekam jejaknya di usia muda cukup menjanjikan.

Robinson mengonfirmasi latar belakang keluarganya yang multirasial:

“Latar belakang keluarga saya adalah ayah saya berasal dari Jamaika dan ibu saya dari Malaysia, dan Inggris.”

Fakta bahwa ibunya berasal dari Malaysia membuka pintu bagi proses naturalisasi, yang dapat memperkuat skuad Harimau Malaya di masa depan.

Kualitas Versatile dan Rekam Jejak Karier

Robinson dikenal sebagai pemain yang serbabisa (versatile), sebuah atribut yang sangat dicari dalam sepak bola modern. Ia mampu bermain di berbagai posisi kunci, menjadikannya aset berharga:

  • Bek Tengah (Posisi utama)
  • Bek Sayap (Full-back)
  • Gelandang Kanan

Di level junior, Robinson mencatatkan 65 penampilan bersama tim muda Arsenal sejak 2016. Meskipun sempat bergabung dengan Wigan Athletic di Liga Inggris Divisi 3 pertengahan musim lalu tanpa mencatatkan penampilan, ia menjelaskan bagaimana pengalaman winger-nya menjadi keunggulan di lini belakang.

“Pengalaman sebagai winger membantu saya beradaptasi menjadi bek sayap karena saat ini Anda harus maju dan mendukung serangan,” jelasnya. “Saya juga menyukai pekerjaan bertahan, jadi ini peran yang sempurna bagi saya.”

Tantangan Verifikasi dan Skandal Dokumen Palsu

Minat terhadap Robinson datang pada saat yang krusial bagi FAM. Asosiasi tersebut baru saja menghadapi krisis besar setelah tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia disanksi oleh FIFA karena terbukti menggunakan dokumen palsu. Ketujuh nama yang tersandung masalah itu meliputi Facundo Garces, Jon Irazabal, Hector Hevel, Joao Figueiredo, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, dan Gabriel Palmero.

Skandal ini memaksa FAM untuk memperketat proses verifikasi bagi setiap pemain yang mengaku memiliki garis keturunan Malaysia. Pengakuan Robinson, meskipun diiringi hype, harus melewati proses audit ketat untuk membuktikan keabsahan hubungan darahnya.

Tunku Ismail Sultan Ibrahim (TMJ), pemilik klub raksasa Johor Darul Ta’zim (JDT), menekankan pentingnya koordinasi yang ketat antara klub dan pihak terkait dengan FAM sebelum mengklaim atau memproses pemain keturunan. Hal ini bertujuan untuk memastikan semua dokumen sesuai dengan regulasi FIFA dan hukum Malaysia.

Jika Robinson berhasil lolos verifikasi, ia akan menjadi tambahan berharga bagi Timnas Malaysia, memperkaya pilihan pemain, khususnya di lini belakang, dan secara simbolis memberikan dorongan moral pasca-kasus sanksi FIFA.