Jakarta – Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tengah memproses perubahan komposisi skuad bulu tangkis yang akan berlaga di SEA Games 2025 di Thailand, yang dijadwalkan berlangsung pada 9-20 Desember mendatang. Perubahan ini mengindikasikan pergeseran fokus dari agenda regenerasi murni menjadi strategi memaksimalkan potensi perolehan medali.
Baca Juga : Eks Kiper Inter Milan Nilai Rafael Leao Layak Jadi Kapten Real Madrid: Terkendala Inkonsistensi
Awalnya Fokus Regenerasi Pemain Muda
Dalam rencana awal, Indonesia memutuskan untuk mengirimkan tim yang didominasi oleh pemain-pemain muda. Keputusan ini didasari oleh kebutuhan para atlet junior untuk mendapatkan jam terbang dan pengalaman di kejuaraan multi-event. Total 20 atlet, terdiri dari 10 putra dan 10 putri, telah masuk dalam daftar awal (long-list).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Eng Hian, sebelumnya menjelaskan tujuan strategi ini pada 31 Oktober 2025.
“SEA Games kali ini bagi kami akan menjadi kejuaraan multi event yang menjadi bagian untuk proses regenerasi para pemain muda Indonesia. Para pemain muda ini butuh pengalaman bertanding dan jam terbang yang bervariasi sebagai salah satu proses untuk menuju tingkat kematangan mereka,” ujar Eng Hian.
Daftar skuad awal mencakup nama-nama potensial dari sektor junior, seperti tunggal putra Alwi Farhan (20 tahun) dan Moh Zaki Ubaidillah (18), tunggal putri Putri Kusuma Wardani (23) dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (19). Sektor ganda juga diisi oleh pasangan muda seperti ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan ganda putra Raymond Indra/Nikolaus Joaquin.
Dengan komposisi tim yang berorientasi pada regenerasi ini, PBSI sebelumnya menargetkan raihan satu medali emas.
Pergeseran Strategi: Mengincar Hasil Maksimal
Namun, evaluasi terbaru oleh tim review dan PBSI menghasilkan kesepakatan untuk merevisi daftar pemain. Perubahan ini dilakukan setelah mempertimbangkan perkembangan performa atlet dan kebutuhan untuk memastikan perolehan medali yang lebih optimal.
“Di bulu tangkis sendiri, kemarin saat review itu juga ada perkembangan yang sangat signifikan, yaitu mereka [PBSI] akan menurunkan juga atlet-atlet terbaik,” demikian konfirmasi dari pihak terkait mengenai hasil evaluasi.
Hal ini menunjukkan adanya langkah strategis untuk menyeimbangkan antara misi regenerasi dengan target prestasi. Beberapa nama atlet senior atau yang memiliki peringkat lebih tinggi dan siap tempur kemungkinan akan dimasukkan ke dalam skuad final untuk meningkatkan peluang meraih emas.
Tahapan Administrasi Perubahan Skuad
Pergantian pemain terbaik ini sedang dalam proses administratif. PBSI telah memulai proses pengusulan perubahan daftar pemain (de-list dan re-list) yang akan disampaikan langsung ke KOI.
“Makanya, sekarang disepakati antara tim review dan PBSI akan ada beberapa pergantian pemain yang terbaik masuk di situ. Ini sedang proses untuk pengusulan perubahan, yaitu secara teknis, dari pengurus besar (PB) langsung ke KOI dan kami juga mengawal jalannya administrasi yang ada, baik dari PB maupun dari KOI, untuk bisa mendaftarkan kembali ke panitia di Bangkok,” tambah pihak terkait.
Keputusan final mengenai komposisi tim Indonesia akan sangat menentukan peta persaingan medali, khususnya menghadapi kekuatan tradisional bulu tangkis Asia Tenggara seperti Malaysia dan tuan rumah Thailand.
