Keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia menjadi berita utama di kancah sepak bola Eropa. Media-media terkemuka di Inggris dan Belanda menyoroti singkatnya masa jabatan sang legenda, yang dinilai gagal total dalam memenuhi target ambisius, yakni membawa Garuda terbang ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga : ANAKANGSA Judi Toto Online: Antara Strategi, Keberuntungan, dan Dunia Angka Modern
The Sun Soroti Kegagalan Penuhi Misi Sejarah
Media ternama Inggris, The Sun, memberikan sorotan tajam atas pemutusan kontrak Patrick Kluivert yang hanya bertahan sembilan bulan. The Sun menekankan pada beban sejarah yang gagal diemban oleh mantan penyerang Barcelona dan Ajax tersebut.
“Legenda Barcelona, Ajax, dan Timnas Belanda berusia 49 tahun itu ditunjuk sebagai pelatih pada Januari lalu dengan menandatangani kontrak berdurasi dua tahun,” tulis The Sun. “Tugas utamanya adalah membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak merdeka dari Belanda pada 1945.”
The Sun menyoroti rapor minor Kluivert yang jauh dari memuaskan. Perjalanan singkatnya diakhiri setelah Timnas Indonesia menelan dua kekalahan krusial di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, yaitu takluk 2-3 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Irak.
Secara keseluruhan, media Inggris itu mencatat bahwa di bawah kepemimpinan Kluivert, Tim Garuda hanya mampu meraih tiga kemenangan dari delapan pertandingan resmi. Hasil buruk tersebut mencakup kekalahan telak yang disorot The Sun: “Empat kekalahan tersebut termasuk kekalahan telak 1-5 dari Australia pada Maret, yang merupakan laga debutnya bersama Indonesia, serta dibantai 0-6 oleh Jepang,” tambah laporan tersebut, mempertegas gambaran buruk performa tim.
Media Belanda: Ekspektasi Tinggi dan Tekanan Publik
Sorotan tak kalah pedas datang dari negara asal Kluivert, Belanda. Media seperti De Telegraaf dan Voetbalzone sepakat bahwa kegagalan Kluivert sebagian besar disebabkan oleh ekspektasi publik Indonesia yang sangat tinggi.
De Telegraaf menilai bahwa ekspektasi publik telah membumbung tinggi menyusul peningkatan performa tim dalam beberapa tahun terakhir. Media tersebut juga menyoroti kekalahan dari Irak sebagai titik balik yang menghancurkan. “Mimpi Piala Dunia yang hancur telah menelan segalanya dalam gelombang negatif,” tulis De Telegraaf, menggambarkan suasana kekecewaan di Indonesia.
Senada dengan itu, Voetbalzone lebih menyoroti tekanan luar biasa dari publik yang memaksa PSSI mengambil tindakan cepat. Awalnya, federasi sepak bola Indonesia dilaporkan mempertimbangkan untuk melanjutkan kerja sama dengan Kluivert meskipun gagal di Piala Dunia, namun hal itu urung dilakukan. “Federasi sepak bola Indonesia awalnya ingin melanjutkan kerja sama dengan Kluivert meski tak lolos Piala Dunia, tetapi tekanan dari media dan suporter sangat tinggi sehingga mereka membatalkannya,” ungkap Voetbalzone. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan PSSI tak terlepas dari desakan kuat dari Bobotoh dan masyarakat luas.
Rangkuman Statistik dan Warisan Singkat
Masa kerja Patrick Kluivert yang singkat (281 hari) tercatat dalam daftar pelatih tersingkat Timnas Indonesia. Statistik resminya menunjukkan:
Kategori | Angka | Catatan |
Durasi Jabatan | 9 Bulan (Januari – Oktober 2025) | Salah satu pelatih asing tersingkat. |
Jumlah Laga | 8 Pertandingan | 3 Menang, 1 Seri, 4 Kalah. |
Persentase Menang | 37,5% | – |
Gol Memasukkan | 11 Gol | – |
Gol Kebobolan | 15 Gol | Menjadi titik lemah tim. |
Kekalahan Terbesar | 0-6 vs Jepang | – |
Kegagalan Kluivert, yang hadir bersama tim kepelatihan yang didominasi nama-nama Belanda, memicu kritik keras dari kolumnis senior Belanda, Valentijn Driessen, yang secara sinis menyebut “Indonesia Tetap Gagal Meski Dibantu Orang Belanda” dan menyebut proyek ini “Tidak Layak.” Kepergian Kluivert kini meninggalkan tugas berat bagi PSSI untuk segera mencari pengganti, mengingat Timnas sudah ditunggu sejumlah agenda penting seperti FIFA Matchday November, Piala AFF 2026, hingga Piala Asia 2027.