Manchester – Mantan kapten legendaris Manchester United, Roy Keane, melontarkan kritik pedas terhadap performa Liverpool di musim Liga Inggris 2025-2026. Keane menyatakan keraguan besar bahwa The Reds, yang berstatus sebagai juara bertahan, memiliki peluang untuk mempertahankan gelar mereka. Menurutnya, serangkaian hasil buruk telah menempatkan tim asuhan Arne Slot dalam kondisi krisis dan secara efektif tersingkir dari persaingan gelar domestik.
Baca Juga : Fokus Timnas U17 Indonesia Jelang Laga Kontra Honduras: Nova Arianto Soroti Kecepatan Lawan
Penilaian tajam ini disampaikan menyusul kekalahan telak yang dialami Liverpool di Etihad Stadium saat menghadapi rival utama, Manchester City.
Runtuhnya Performa Pasca Kekalahan Telak
Dalam pertandingan krusial melawan Manchester City, Liverpool harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor yang signifikan. Gol pertama Manchester City dicetak oleh Erling Haaland pada menit ke-29, yang menjadi pukulan awal. Penderitaan Liverpool semakin bertambah di masa injury time babak pertama, ketika Nico Gonzalez berhasil menggandakan keunggulan timnya pada menit ke-45+3.
Situasi memburuk di babak kedua setelah Jeremy Doku mencetak gol ketiga Manchester City di menit ke-63, memastikan kekalahan telak bagi The Reds.
Kekalahan ini menjadi yang kelima kalinya bagi Liverpool di Premier League musim ini. Dengan perolehan hanya 18 poin dari 11 pertandingan, Liverpool kini terpuruk di posisi kedelapan klasemen sementara. Posisi ini jauh tertinggal dari pemuncak klasemen, Arsenal, yang memimpin dengan koleksi 26 poin.
Roy Keane, yang pernah membawa Manchester United meraih treble winner pada tahun 1999, menegaskan bahwa hasil ini mengakhiri ambisi juara Liverpool. “Saat ini, Anda tidak bisa lagi menganggap Liverpool sebagai kandidat juara,” kata Keane, seperti dikutip dari Dailymail. “Sudah lima kali kalah,” tambahnya, merujuk pada rekor kekalahan mereka yang mengkhawatirkan.
Sorotan Tajam Terhadap Kualitas Pertahanan
Selain keraguan akan peluang juara, Keane secara khusus menyoroti masalah fundamental pada lini pertahanan Liverpool yang dinilainya “bobrok.” Meskipun fokus publik sering tertuju pada lini serang, Keane berpendapat bahwa jumlah kebobolan adalah indikator krisis yang sesungguhnya.
“Jumlah kebobolan mereka, ini akan terasa seperti kekalahan terburuk,” ujar Keane. Ia membandingkan kekalahan telak ini dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya yang kalah tipis, menyatakan bahwa kekalahan dari City akan “sangat menyakitkan” dan menunjukkan kelemahan yang lebih mendalam.
Secara statistik, catatan defensif Liverpool memang memprihatinkan. Hanya tujuh tim di Premier League musim ini yang memiliki rekor kebobolan lebih buruk, termasuk tim rival Manchester United dan Bournemouth.
Kondisi The Reds juga tidak jauh lebih baik di kompetisi Eropa. Di ajang Liga Champions, Liverpool berada di peringkat kedelapan grup mereka, hanya mengumpulkan sembilan poin setelah menjalani empat pertandingan, menambah tekanan pada manajer Arne Slot untuk segera mengatasi krisis performa yang melanda timnya.
