Liverpool/Milan – Legenda sepak bola AC Milan dan tim nasional Belanda, Marco van Basten, secara terbuka menyampaikan kritik keras terhadap penyerang Liverpool, Mohamed Salah, terkait polemik yang melibatkan sang pemain dengan manajemen dan Pelatih Arne Slot. Situasi internal ini mencuat setelah Salah secara publik menyuarakan ketidakpuasannya atas berkurangnya menit bermain yang diberikan oleh Slot.
Baca Juga : Arsenal Pesta Gol 3-0 Kontra Club Brugge: Brace Noni Madueke Ciptakan Dilema Taktis bagi Mikel Arteta
Mohamed Salah, yang kini berusia 33 tahun, sebelumnya menuding adanya pihak di dalam klub yang berupaya menjadikannya sebagai ‘kambing hitam’ atas penurunan performa Liverpool musim ini. Pernyataan ini memicu perdebatan luas mengenai profesionalisme dan hierarki di ruang ganti tim besar.
Van Basten Kritik Cara Salah Menyampaikan Keluhan
Marco van Basten, yang diakui sebagai salah satu striker terbaik Eropa, menegaskan bahwa pelatih memiliki otoritas mutlak dalam menentukan komposisi dan strategi tim. Ia berpendapat bahwa setiap pemain, tanpa memandang status bintang, harus siap menerima keputusan teknis apabila performa mereka tidak mencapai standar yang diharapkan.
Van Basten menilai tindakan Mohamed Salah yang membawa keluhan dan kekesalannya ke ruang publik sebagai sebuah langkah yang keliru dan menunjukkan sikap yang tidak tepat.
“Kalau itu adalah reaksinya karena dibangkucadangkan, dia memiliki otak seperti serangga,” ungkap Van Basten, dikutip dari SportMediaSet. Komentar keras ini menyoroti anggapan Van Basten terhadap sikap kurang profesional yang ditunjukkan Salah.
Van Basten menambahkan bahwa kritik tersebut beralasan karena performa Salah memang tidak sebaik musim-musim sebelumnya. “Musim lalu dia mengalami momen yang luar biasa, tapi musim ini dia tidak tampil sebaik biasanya,” jelasnya, mengaitkan keputusan Slot dengan menurunnya efektivitas sang pemain.
Penurunan Statistik dan Isu Ego
Secara statistik, data menunjukkan adanya penurunan kontribusi yang signifikan dari Mohamed Salah di musim 2025-2026 ini. Ia tercatat baru mencetak 4 gol dari 13 penampilan di Premier League, dengan total 5 gol dari 19 pertandingan di semua ajang kompetisi. Angka ini jauh di bawah rata-rata produktivitasnya dalam beberapa musim terakhir bersama Liverpool.
Selain penurunan statistik, kritik juga diarahkan pada gaya bermain Salah yang cenderung egois, di mana ia kerap mengambil peluang penyelesaian akhir sendiri meskipun ada rekan setim yang berada dalam posisi mencetak gol yang lebih baik. Polemik ini kini menjadi ujian serius bagi Arne Slot dalam mengelola pemain senior dengan reputasi tinggi di tengah upaya tim untuk kembali ke jalur kemenangan.
