Brian De Keersmaecker Selamat – Pelatih kepala Oxford United, Gary Rowett, mengungkapkan rasa syukurnya lantaran gelandang anyarnya, Brian De Keersmaecker, tidak mengalami patah kaki setelah menerima tekel keras di final Piala Presiden 2025. Insiden tersebut terjadi saat laga puncak melawan Port FC yang diwarnai hujan deras di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Baca Juga : Jadwal Lengkap ASEAN U23 Championship 2025: Garuda Muda Siap Tempur di Kandang Sendiri!
Brian De Keersmaecker Selamat Tekel Mengerikan dan Kekhawatiran Cedera
De Keersmaecker, gelandang asal Belgia berusia 25 tahun, menjadi korban tekel brutal dari kapten Port FC, Tanaboon Kesarat. Tekel tersebut begitu parah hingga membuat Tanaboon langsung diganjar kartu merah oleh wasit. Meskipun sempat berjalan tertatih-tatih keluar lapangan sebelum digantikan oleh Will Vaulks, De Keersmaecker tetap mengalami cedera yang memicu kekhawatiran besar di kubu Oxford United. Insiden ini menambah panjang daftar masalah cedera bagi tim, setelah penyerang Ole Romeny juga mengalami cedera pergelangan kaki akibat tekel keras di pertandingan sebelumnya.
Gary Rowett menekankan bahwa keselamatan pemain adalah prioritas utama, terutama dalam turnamen pramusim seperti Piala Presiden. “Ketika Anda sudah mencapai tahap ini, tentu saja Anda ingin mencoba memenangkan pertandingan. Anda bisa melihat betapa pentingnya turnamen ini bagi banyak tim, dan saya bisa memahami itu,” ujar Rowett. “Tetapi ketika Anda mengikuti turnamen seperti ini di awal pramusim, Anda juga tahu ada tantangan lain yang menyertainya,” lanjutnya.
Rowett tidak menyembunyikan kekesalannya terhadap tekel tersebut. “Prioritas utama saya adalah memastikan semua pemain kami keluar dari pertandingan ini tanpa cedera. Brian De Keersmaecker, menurut saya, sangat beruntung tidak mengalami patah kaki,” tegas Rowett. “Bisa saja cederanya cukup serius. Itu terlihat seperti tekel yang sangat buruk — sesuatu yang sama sekali tidak Anda inginkan di tahap ini.”
Kondisi Lapangan dan Kekhawatiran Keamanan Pemain
Selain insiden tekel, Rowett juga menyayangkan kondisi lapangan yang buruk akibat hujan deras. Ia menilai kondisi tersebut sangat menyulitkan permainan timnya dan berpotensi membahayakan pemain. “Terus terang, saya kecewa dengan penampilan kami, tapi coba saja main di lapangan seperti itu,” ucapnya.
Rowett mengungkapkan bahwa panitia sempat berencana melanjutkan pertandingan meskipun kondisi lapangan berbahaya. Namun, mereka akhirnya mengkaji ulang keputusan tersebut setelah pihak Oxford United menyuarakan kekhawatiran secara lebih vokal. “Saya pikir panitia tetap akan melanjutkan pertandingan kalau kami tidak mulai lebih vokal menyampaikan bahaya yang bisa mengancam pemain,” tutup Rowett.
Oxford United akhirnya gagal meraih trofi Piala Presiden 2025 setelah kalah di final dari Port FC. Hujan lebat dan sejumlah insiden keras mewarnai laga tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran serius tentang keselamatan pemain di tengah padatnya jadwal pramusim.