Pep Guardiola Minta Maaf atas Insiden dengan Juru Kamera Usai Kekalahan Manchester City dari Newcastle

Pep Guardiola Minta Maaf atas Insiden dengan Juru Kamera Usai Kekalahan Manchester City dari Newcastle

Manchester, 25 November 2025 — Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjadi pusat perhatian publik setelah timnya menelan kekalahan 1-2 dari Newcastle United dalam laga pekan ke-12 Liga Inggris (Premier League) yang berlangsung di St. James’ Park, Minggu (23/11/2025) dini hari WIB.

Kekalahan ini, yang merupakan yang keempat bagi Manchester City dalam 12 pertandingan Premier League musim ini, diwarnai oleh insiden kontroversial di lapangan dan luapan emosi sang manajer di akhir pertandingan.

Baca Juga : Dominasi Lionel Messi Bersama Inter Miami: Rekor Kontribusi Gol Terpecahkan, The Herons Menuju Gelar Sejarah MLS

Kontroversi di St. James’ Park

Manchester City harus mengakui keunggulan tuan rumah Newcastle setelah dua gol dari Harvey Barnes membalikkan keunggulan awal The Citizens yang hanya berhasil membalas melalui gol dari Ruben Dias.

Pertandingan tersebut menyisakan sejumlah polemik yang diduga memicu frustrasi di kubu Manchester City, termasuk:

  1. Keputusan Wasit: Adanya dugaan tekel keras terhadap Phil Foden yang tidak berujung pada hadiah penalti.
  2. Proses Gol: Kontroversi terkait dugaan offside dalam proses terjadinya gol kedua yang dicetak oleh Barnes.

Guardiola Akui Khilaf dan Meminta Maaf

Kemarahan Guardiola memuncak di tepi lapangan saat peluit akhir dibunyikan, yang berujung pada konfrontasi verbal dengan seorang juru kamera.

Beberapa hari setelah pertandingan yang penuh tensi tersebut, Pep Guardiola akhirnya memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf resmi atas tindakannya. Dalam pernyataan yang dikutip dari Sky Sports, Guardiola mengakui kesalahannya dan menyatakan penyesalan mendalam.

“Saya minta maaf. Saya merasa malu dan terhina, saya tidak suka ini. Saya meminta maaf setelah satu detik,” ujar Guardiola.

Guardiola menyadari bahwa tindakan emosionalnya tidak dapat dibenarkan, meskipun ia menegaskan bahwa luapan emosi tersebut berakar dari keinginannya untuk melindungi tim dan klubnya.

“Saya adalah saya. Bahkan setelah 1.000 pertandingan, saya bukanlah orang yang sempurna, saya membuat kesalahan besar,” lanjutnya, mengakui bahwa meskipun memiliki pengalaman melatih yang panjang, ia tetap seorang manusia yang bisa membuat kesalahan besar.

Tekanan dalam Perburuan Gelar

Kekalahan dari Newcastle ini menambah tekanan besar bagi Manchester City dalam perburuan gelar Premier League musim 2025-2026. Catatan empat kekalahan dari 12 pertandingan menunjukkan adanya penurunan konsistensi performa dibandingkan musim-musim sebelumnya.

Guardiola mengakui bahwa situasi ini menuntut timnya untuk bekerja lebih keras dan mengatasi tantangan yang ada di depan. Tekanan ini bukan hanya datang dari hasil pertandingan, tetapi juga dari ekspektasi tinggi yang melekat pada status mereka sebagai juara bertahan. Tim kini dituntut untuk segera bangkit guna menghindari tertinggal lebih jauh dari pesaing utama di papan atas klasemen.